Sabtu, 08 Oktober 2016

Si Kecil Sakit?? Wait.. Gak usah Panik!!

Hallo mommiess..

Musim pancaroba gini ini pasti bikin banyak mommies pusing. Anak bergantian sakit.. Giliran anak sembuh, ganti mommies yang sakit.. Muter aja kayak gitu. Pasti pusing kaann moommss? Belum lagi membengkaknya pengeluaran gara-gara bolak-balik ke dokter. Oh noo..

Yuk moms, simak tips-tips berikut ini, apa aja sih yang bisa kita lakuin pas anak kita sakit?

1. Perkuat daya tahan tubuh sendiri

Ketika anak sakit, sedikit banyak daya tahan tubuh kita juga ikut turun. Ntah itu karena kita jadi sering begadang, terlalu capek ngurus anak yang sakit, kepikiran sama anak, ikut-ikutan gak selera makan, wah banyak deh pokoknya hal-hal yang bikin capek fisik dan mental. Dan tentunya hal ini mempengaruhi daya tahan tubuh kita moms, jadinya ketika anak sembuh gantian kita deh yang sakit. Huhuhuuu..pasti gak enak kan ya moms?

Soo.. Hal pertama yang harus kita perhatikan ketika anak sakit adalah daya tahan tubuh kita sendiri moms. Perhatikan asupan gizi yang kita makan, banyak makan sayur dan buah, jangan pernah sampai telat makan terutama yang punya maag yaa. Karena begitu kita telat makan, ditambah pas kondisi banyak pikiran, pasti deh itu langsung kambuh si maag nya. Gak enak banget kan moms, ngurusin anak sakit sambil nahan sakit perut..

Selain perhatikan makanan, jangan lupa booster vitamin ya moms buat memperkuat daya tahan tubuh kita. Saya biasanya minum You C 1000 kalau uda ngerasa ada yang gak beres sama tubuh saya. Ini karena uda cocok aja sih moms. Mommies bisa beli booster apa aja yang emang uda biasa diminum. Oh ya, bagi yang punya maag, hati-hati juga kalau milih vitamin c, karena bukannya daya tahan tubuh meningkat, bisa-bisa malah jadi kambuh maagnya karena gak kuat sama asamnya. Seperti saya, terus terang saya punya maag, jadi kalau minum You C gak pernah berani langsung sekali minum, tapi saya minum sedikit-sedikit. 1 botol You C biasanya habis dalam 12 jam (saya minum 2 jam sekali, seteguk aja tiap kali minum, hehehe).

2. Kenali gejala

Sebenarnya, mencegah lebih baik daripada mengobati. Kenali gejalanya sejak dini ya moms. Ketika anak sudah menunjukkan gejala awal sakit, segera mungkin tangani moms. Misalkan, anak mulai bersin-bersin, lebih rewel dibandingkan hari-hari biasanya, gelisah ketika tidur, badan menghangat, atau gejala awal lainnya, segera booster vitaminnya moms. Biasanya kalau saya, saya perbanyak makan jeruk / minim jeruk hangat. Atau kalau anak uda 2 tahun ke atas, bisa ditambah vitamin anak moms. Kalau gejala belum parah, biasanya sakitnya gak jadi alias sembuh.

3. Home treatmen

Kalau memang dirasa sakitnya tidak parah, tidak usah dikasi obat gak papa moms, di home treatmen aja. Kalau dikit-dikit obat, kasihan juga kan anak kita yang masih kecil terlalu sering kena obat.

Apa sih home treatmen itu? Yup, seperti namanya, home treatmen itu merupakan perlakuan di rumah yang bisa meringankan gejala sakit sang anak. Misalkan kalau anak kena batuk pilek, apa saja ya moms yang bisa kita lakukan dirumah?
  • Beri jeniper alias jeruk nipis peras hangat, bisa dicampur dengan sedikit madu moms buat anak 1 thn ke atas. 
  • Terapi uap, yaitu dengan meneteskan minyak telon pada baskom / mangkok besar yang telah diisi air panas. Baskom nya letakkan di pojokan ruangan aja ya moms, jangan terlalu dekat dengan anak, bisa berbahaya, hehehee.. Jangan lupa ruangannya ditutup, agar uap bisa menyebar ke seluruh ruangan.
  • Perbanyak makan jeruk atau buah-buahan yang mengandung vitamin c, ini efektif banget buat anak-anak saya moms.
  • Jemur pagi, sinar matahari pagi (pukul 07.00-08.00) bagus buat kesehatan, bagi anak yang terkena flu bisa mengencerkan dahak sehingga dahak mudah keluar.
  • Perbanyak ASI. Di dalam ASI terkandung antibiotik alami yang bisa mempercepat proses penyembuhan ya moms. Terutama bayi yang belum 6 bulan, yang masih belum boleh makan apa-apa selain ASI. 

Lalu, bagaimana kalau batuk pileknya dibarengi dengan demam? Sebenarnya, demam itu merupakan reaksi alami tubuh ketika melawan "benda asing" di dalam tubuhnya. Anak demam, mengindikasikan bahwa tubuhnya sedang berperang melawan penyakitnya. Jadi, biarkan tubuh bekerja secara alami dulu, jangan malah dihambat dengan memberi segala macam obat demam, KECUALI kalo demamnya sudah tinggi. Selalu sediakan termometer ya moms, jangan menggunakan tanganmeter, hehheee.. Kalau masih di bawah 38 derajat, insya Allah masih aman moms. Obat bisa diberikan ketika demam sudah di atas 38 derajat. Saya biasanya baru memberi anak-anak paracetamol ketika demam sudah 38.5 derajat. Dan segera bawa ke dokter jika demam lebih dari tiga hari, atau jika suhu tubuh anak naik turun, karena dikhawatirkan adanya indikasi penyakit lain seperti DB atau thypus.

4. Perhatikan asupan gizi

Ketika anak sakit, tetap perhatikan asupan makanan / minuman yang masuk ya moms. Beri makanan favorit anak, sedikit-sedikit gak papa moms, asalkan ada yang masuk. Perhatikan asupan karbohidrat, karena untuk tenaga sang anak. Bisa apa saja moms, gak harus nasi ya, hehheee.. Jika memungkinkan, perbanyak juga makan buah ataupun sayur, kecuali ada indikasi kedua jenis makanan itu dilarang. Intinya, jangan sampai anak jadi lemas karena kekurangan makanan ataupun cairan.

5. Bawa ke dokter

Jika sakit dirasa mulai mengganggu sang anak, misal anak sangat rewel, tidak mau makan, lemas, lesu, segera bawa ke dokter ya moms, supaya dapat penanganan yang lebih serius. Kita boleh mengusahakan home treatmen dulu, tapi itu bukan berarti tidak boleh ke dokter ya moms. Jika moms merasa kondisi umum anak mulai mengkhawatirkan, SEGERA bawa ke dokter.

Untuk mencegah anak kita meminum sembarang obat, sebaiknya cari dokter anak yang RUM ya moms, yang tidak asal memberi obat ataupun antibiotik. Oh ya, ngomong-ngomong soal antibiotik, kita juga perlu berhati-hati menggunakannya ya moms. Antibiotik memang dibutuhkan, jika penyebab penyakitnya berkaitan dengan bakteri. Dan jangan lupa memastikan bahwa antibiotik yang sudah diminum, harus dikonsumsi sampai habis.



Yup, itu tadi sedikit tips dari saya menghadapi anak yang sedang sakit. Barangkali ada moms yang memiliki pengetahuan ataupun pengalaman lebih, boleh ditambahkan dan di share di comment ya moms.. Saya sih berharap semoga semua anak-anak kita sehat selalu ya moms, amiinnn.. Namun, jika suatu saat tiba-tiba anak kita sakit, semoga informasi di atas bisa bermanfaat buat moms semua.. Amiinn..


Jumat, 07 Oktober 2016

Alhamdulillah.. Anakku sudah besar..

Suka takjub dengan perkembangan anaknya moms? Samaa.. Saya sering banget tiba-tiba surprise dengan perkembangan anak saya, padahal bisa dibilang hampir 24 jam saya bersama anak saya, hehehheee.. Seperti kemarin sore, tiba-tiba anak bujang saya, minta tidur sendiri di kamar, tidak bersama kami lagi. Pada awalnya sih saya mikir pasti ini cuma keinginan sesaat, heheheheee.. Tapi saya turuti aja apa kemauannya. Oh ya, umur anak saya per agustus kemarin 4 tahun ya moms. 

Kamar yang akan ia pakai, sebelumnya kami pakai untuk sholat, dan posisinya tepat di samping kamar kami. Ia tampak bersemangat ketika mempersiapkan tempat untuknya tidur. Mulai dari membersihkan calon kamar yang akan ia pakai, memindahkan kasur dari ruang keluarga ke kamarnya, dan kemudian menata bantal guling. Setelah selesai mempersiapkan tempatnya tidur, kemudian ia menata semua mainannya di dekat kasur sambil berkata "bunda, ini tak tata disini ya, nanti bangun tidur biar gampang kalo mau langsung mainan". Saya cuma bilang "boleh", sambil tersenyum simpul. Tapi terus terang di dalam hati saya berkata pada diri saya sendiri "ah, palingan nanti gak akan bertahan 1 jam uda minta pindah", hehhehee.. Bukannya saya meragukan keberanian anak saya, tapi saya masih belum yakin kalau ia akan seberani itu tidur sendiri. Selama ini, ketika bangun ia selalu mencari saya, dan jika misalkan saya tidur tidak di sebelahnya, ia pasti akan pindah ke samping saya, makanya saya gak yakin dengan kemauannya kali ini, hahahhaa..

Tik tok tik tok.. Jam tidurnya pun sudah datang, sekitar pukul 20.00 anak bujang mulai minta untuk ditemani tidur, di kamar barunya. Sambil menemani, saya terus mensounding, bahwa nanti kalau sudah tidur, saya akan pindah ke kamar saya, dan nanti kalau bangun tidak ada saya, tidak usah menangis, saya ada di kamar sebelah. Saya tegaskan, kalau kakak sudah besar, sudah punya kamar sendiri, jadi sudah tidak tidur dengan saya dan ayahnya lagi. Dia masih bersemangat dan bilang iya. Saya masih tidak berharap banyak sih sebenarnya, cuma tebak-tebak berhadiah saja, kalau berhasil alhamdulillah, tapi kalau gagal ya gak papa, toh masih 4 tahun ini. 

Daaannn.. Amazing, keesokannya sekitar pukul 04.00 dia bangun, mengambil dan meminum susu kotaknya, kemudian ke kamar saya dan minta dikeloni lagi di kamarnya sendiri. Padahal saya kira dia akan pindah tidur di kamar kami, ternyata tidak. Alhamdulillah.. Ternyata kamu sudah besar ya nak.. Sudah paham bahwa bunda tidak harus ada di sebelah kamu. Tidak ada bunda bukan berarti bunda meninggalkan kamu sendirian. Semoga istiqomah ya sayang, terus tidur sendiri di kamar sendiri, amiinnn..

Tak lama kemudian, ia kembali tidur pulas. Melihatnya tidur seperti ini, mengingatkan saya pada sosok kakak kecil, yang selalu mengekor di belakang saya. Ketika ada orang yang belum ia kenal datang dan menyapanya, ia malah menangis. Ketika bertamu ke rumah orang lain, ia selalu memegang rapat tangan saya seolah-olah tidak mau ditinggalkan. Ketika ada anak seusianya bermain, ia hanya memperhatikan dari jauh. Bunda juga masih ingat dengan jelas wajah ketakutanmu ketika mendengarkan suara sound system yang tidak terlalu keras. Sekarang, kamu sudah menjadi kakak yang berani. Selalu berlari mendahului bunda ketika berjalan. Ketika ada tamu datang, dengan sukarela mau membukakan pintu. Tidak merasa cemas lagi ketika bertamu di rumah orang lain. Ketika ingin bermain bersama temanmu, kamu sudah berani mendatangi rumahnya sendiri tanpa bunda antar. Ketika ada suara sound system yang menggelegar, kamu justru berteriak lebih kencang agar suaramu dapat terdengar oleh kami. Bahkan saat ini, kamu sudah bisa bunda percayai untuk menjaga dan menemani adikmu bermain.

Melihat perkembanganmu sekarang, bunda sangat bersyukur sekali. Dulu bunda hanya bisa menutup telinga bunda ketika orang-orang berkata bahwa kamu penakut dan pemalu. Mereka yang tidak tahu apa-apa langsung menghakimi bunda dan menuduh bunda tidak pernah mengajakmu keluar rumah. Dengan bermodal keyakinan bahwa kamu pasti berkembang, bunda menutup telinga bunda rapat-rapat sambil terus berdoa agar kamu menjadi anak yang sholeh dan pemberani. Bunda percaya bahwa semua ada masanya. Perkembangan tiap anak, tidak akan pernah sama dengan anak lainnya. Dan Alhamdulillah, atas izin Allah, doa bunda dikabulkan ya sayang..

Ingat ya moms, setiap anak itu unik. Ia akan berkembang sesuai dengan keunikannya masing-masing. Jangan pernah membandingkan anak satu dengan yang lainnya, dengan anak tetangga, anak saudara, bahkan dengan adik ataupun kakaknya sendiri. Ciptakan suasana unconditional positive regard di rumah, yaitu penghargaan kepada anak tanpa syarat apapun. Saya menyayangi dia sebagaimana kondisinya apa adanya. Dia tidak harus jadi anak pintar, anak ganteng, ataupun anak rajin, untuk saya sayangi. Izinkan dia mengeksplor segala kelebihannya dan berkembang menjadi dirinya sendiri, bukan menjadi anak pintar seperti kakak, penurut seperti adik, rajin seperti ayah, atau baik seperti bunda.

Dan yang tidak kalah pentingnya, jangan pernah memberi label kepada anak ya moms, seperti kamu anak nakal, anak pemarah, anak pendiam, anak pemalu, anak penakut, atau label-label mengerikan lainnya. Anak itu masih terus berkembang moms. Jadi, jangan sampai ia tumbuh menjadi seperti yang kita labelkan itu. Kalau menurut islam, perkataan ibu itu adalah doa, jadi doakan anak-anak anda dengan kata-kata positif, seperti kamu anak pintar, anak cerdas, anak soleh/solihah, anak pemberani, dan kata-kata positif lainnya. Jika kita terus berdoa yang baik untuk anak kita, insya Allah dia akan tumbuh menjadi pribadi yang baik pula, Amiin ya Allah..



"Tidak ada orangtua yang sempurna, yang ada hanyalah orangtua yang mau terus belajar, mau memperbaiki kesalahannya, dan selalu berusaha menjadi yang terbaik bagi anak-anaknya."


Senin, 19 September 2016

Finally.. This is my first

Yeaayy.. Finally.. Aku memulainya, hahhahaa..

Bagi pemula seperti saya, selalu adaa aja alasan buat maju mundur, sehingga gak dimulai-mulai deh nulisnya. Eh, bukan maju mundur dink, tapi mundur mundur, lha wong belum dimulai sama sekali kok, hahahhaa.. Entah itu alasannya yang belum dapet moodnya lah, belum nemu topik, no idea, masih repot, gak ada waktu, signal jelek, kuota habis, daannn masih banyak lagi alasan-alasan lain. Eh, tapi bener gak sih itu? Atau cuma aku aja yang emang hobi prokrastinasi sejak dulu? Sampai akhirnya keluar deh alasan-alasan itu, hahahhaaa..

Yup, kalau mau mulai menulis, buang jauh-jauh semua alasan-alasan itu. Dan SEGERA lah mulai menulis. Maka semua akan mengalir dengan sendirinya. Biarkan tanganmu yang menuntun kemana arah tulisanmu nantinya. Gak usah terlalu banyak berpikir, malah ntar gak jadi-jadi seperti saya, hahhahaaa..

Special thanks to Anne, salah satu sahabat terbaik saya, yang udah ngepush, sehingga keluarlah tulisan ini, hehhehee.. Juga buat teman-teman dan senior-senior lain, yang uda rajin banget ngeblognya, sehingga saya jadi termotivasi untuk segera memulai. Termotivasi lho yaa.. Bukan terpaksa, hahahhaa.. Yup, tanpa kalian, tidak akan pernah ada tulisan pertama ini, dan tulisan berikutnya tentunya, hehehehee..

Selamat datang di blog saya teman-teman. Mari kita belajar bersama, saling bertukar pikiran, pendapat, dan berbagi pengalaman di sini. This is my first. Dan semoga akan segera keluar yang kedua, ketiga, dan seterusnya. NO PROCASTINATION AGAIN, insya Allah, hehhehee..

Yuukk, kita abadikan apapun yang ada di kepala kita melalui tulisan. Daann.. MARI KITA MENULIS