Jumat, 07 Oktober 2016

Alhamdulillah.. Anakku sudah besar..

Suka takjub dengan perkembangan anaknya moms? Samaa.. Saya sering banget tiba-tiba surprise dengan perkembangan anak saya, padahal bisa dibilang hampir 24 jam saya bersama anak saya, hehehheee.. Seperti kemarin sore, tiba-tiba anak bujang saya, minta tidur sendiri di kamar, tidak bersama kami lagi. Pada awalnya sih saya mikir pasti ini cuma keinginan sesaat, heheheheee.. Tapi saya turuti aja apa kemauannya. Oh ya, umur anak saya per agustus kemarin 4 tahun ya moms. 

Kamar yang akan ia pakai, sebelumnya kami pakai untuk sholat, dan posisinya tepat di samping kamar kami. Ia tampak bersemangat ketika mempersiapkan tempat untuknya tidur. Mulai dari membersihkan calon kamar yang akan ia pakai, memindahkan kasur dari ruang keluarga ke kamarnya, dan kemudian menata bantal guling. Setelah selesai mempersiapkan tempatnya tidur, kemudian ia menata semua mainannya di dekat kasur sambil berkata "bunda, ini tak tata disini ya, nanti bangun tidur biar gampang kalo mau langsung mainan". Saya cuma bilang "boleh", sambil tersenyum simpul. Tapi terus terang di dalam hati saya berkata pada diri saya sendiri "ah, palingan nanti gak akan bertahan 1 jam uda minta pindah", hehhehee.. Bukannya saya meragukan keberanian anak saya, tapi saya masih belum yakin kalau ia akan seberani itu tidur sendiri. Selama ini, ketika bangun ia selalu mencari saya, dan jika misalkan saya tidur tidak di sebelahnya, ia pasti akan pindah ke samping saya, makanya saya gak yakin dengan kemauannya kali ini, hahahhaa..

Tik tok tik tok.. Jam tidurnya pun sudah datang, sekitar pukul 20.00 anak bujang mulai minta untuk ditemani tidur, di kamar barunya. Sambil menemani, saya terus mensounding, bahwa nanti kalau sudah tidur, saya akan pindah ke kamar saya, dan nanti kalau bangun tidak ada saya, tidak usah menangis, saya ada di kamar sebelah. Saya tegaskan, kalau kakak sudah besar, sudah punya kamar sendiri, jadi sudah tidak tidur dengan saya dan ayahnya lagi. Dia masih bersemangat dan bilang iya. Saya masih tidak berharap banyak sih sebenarnya, cuma tebak-tebak berhadiah saja, kalau berhasil alhamdulillah, tapi kalau gagal ya gak papa, toh masih 4 tahun ini. 

Daaannn.. Amazing, keesokannya sekitar pukul 04.00 dia bangun, mengambil dan meminum susu kotaknya, kemudian ke kamar saya dan minta dikeloni lagi di kamarnya sendiri. Padahal saya kira dia akan pindah tidur di kamar kami, ternyata tidak. Alhamdulillah.. Ternyata kamu sudah besar ya nak.. Sudah paham bahwa bunda tidak harus ada di sebelah kamu. Tidak ada bunda bukan berarti bunda meninggalkan kamu sendirian. Semoga istiqomah ya sayang, terus tidur sendiri di kamar sendiri, amiinnn..

Tak lama kemudian, ia kembali tidur pulas. Melihatnya tidur seperti ini, mengingatkan saya pada sosok kakak kecil, yang selalu mengekor di belakang saya. Ketika ada orang yang belum ia kenal datang dan menyapanya, ia malah menangis. Ketika bertamu ke rumah orang lain, ia selalu memegang rapat tangan saya seolah-olah tidak mau ditinggalkan. Ketika ada anak seusianya bermain, ia hanya memperhatikan dari jauh. Bunda juga masih ingat dengan jelas wajah ketakutanmu ketika mendengarkan suara sound system yang tidak terlalu keras. Sekarang, kamu sudah menjadi kakak yang berani. Selalu berlari mendahului bunda ketika berjalan. Ketika ada tamu datang, dengan sukarela mau membukakan pintu. Tidak merasa cemas lagi ketika bertamu di rumah orang lain. Ketika ingin bermain bersama temanmu, kamu sudah berani mendatangi rumahnya sendiri tanpa bunda antar. Ketika ada suara sound system yang menggelegar, kamu justru berteriak lebih kencang agar suaramu dapat terdengar oleh kami. Bahkan saat ini, kamu sudah bisa bunda percayai untuk menjaga dan menemani adikmu bermain.

Melihat perkembanganmu sekarang, bunda sangat bersyukur sekali. Dulu bunda hanya bisa menutup telinga bunda ketika orang-orang berkata bahwa kamu penakut dan pemalu. Mereka yang tidak tahu apa-apa langsung menghakimi bunda dan menuduh bunda tidak pernah mengajakmu keluar rumah. Dengan bermodal keyakinan bahwa kamu pasti berkembang, bunda menutup telinga bunda rapat-rapat sambil terus berdoa agar kamu menjadi anak yang sholeh dan pemberani. Bunda percaya bahwa semua ada masanya. Perkembangan tiap anak, tidak akan pernah sama dengan anak lainnya. Dan Alhamdulillah, atas izin Allah, doa bunda dikabulkan ya sayang..

Ingat ya moms, setiap anak itu unik. Ia akan berkembang sesuai dengan keunikannya masing-masing. Jangan pernah membandingkan anak satu dengan yang lainnya, dengan anak tetangga, anak saudara, bahkan dengan adik ataupun kakaknya sendiri. Ciptakan suasana unconditional positive regard di rumah, yaitu penghargaan kepada anak tanpa syarat apapun. Saya menyayangi dia sebagaimana kondisinya apa adanya. Dia tidak harus jadi anak pintar, anak ganteng, ataupun anak rajin, untuk saya sayangi. Izinkan dia mengeksplor segala kelebihannya dan berkembang menjadi dirinya sendiri, bukan menjadi anak pintar seperti kakak, penurut seperti adik, rajin seperti ayah, atau baik seperti bunda.

Dan yang tidak kalah pentingnya, jangan pernah memberi label kepada anak ya moms, seperti kamu anak nakal, anak pemarah, anak pendiam, anak pemalu, anak penakut, atau label-label mengerikan lainnya. Anak itu masih terus berkembang moms. Jadi, jangan sampai ia tumbuh menjadi seperti yang kita labelkan itu. Kalau menurut islam, perkataan ibu itu adalah doa, jadi doakan anak-anak anda dengan kata-kata positif, seperti kamu anak pintar, anak cerdas, anak soleh/solihah, anak pemberani, dan kata-kata positif lainnya. Jika kita terus berdoa yang baik untuk anak kita, insya Allah dia akan tumbuh menjadi pribadi yang baik pula, Amiin ya Allah..



"Tidak ada orangtua yang sempurna, yang ada hanyalah orangtua yang mau terus belajar, mau memperbaiki kesalahannya, dan selalu berusaha menjadi yang terbaik bagi anak-anaknya."


8 komentar:

  1. memang jadi bunda luar biasa itu harus kuat ya, menutup telinga disaat ada org menjugde tp tetep berusaha mengembangkan anak.. memberi kesempatan anak belajar.. jd ingat putri sulungku yg mulai bs buat adiknya diam waktu menangis, pdhl msh usia 2thn. Semua itu butuh proses ya utk belajar..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yupp..betull saayy..harus kuat menutup telinga dan terus berusaha..
      Butuh proses dan kekonsistenan kita yaa emang..tapi setelah itu berhasil, bahagianya luar biasa, wkwkwkkk..

      Hapus
  2. memang jadi bunda luar biasa itu harus kuat ya, menutup telinga disaat ada org menjugde tp tetep berusaha mengembangkan anak.. memberi kesempatan anak belajar.. jd ingat putri sulungku yg mulai bs buat adiknya diam waktu menangis, pdhl msh usia 2thn. Semua itu butuh proses ya utk belajar..

    BalasHapus
  3. Anak-anak berkembang dengan cepat. Bersyukur ya Ma bisa mengamati perkembangannya

    BalasHapus
  4. Yuupp..betul banget mbak.. Bersyukur banget bisa mengamati setiap detil perkembangannya..

    BalasHapus
  5. Semangat tutup telinga mba...Keunikan tiap anak tdk bs dibandingkan...salut aku sama mba 😉

    BalasHapus
  6. Huhuhu..aq kok g iso kyo kamu yo hem.. Hiks.. Apalagi msk usia 3th ini..quinn rewel n rebel..aq jd kepancing emosi..eh wes ah lanjut curhat nang WA ae yo..
    Btw mas Arsyad pinter ya skrg,aq dadi eling pas kene ketemu nang Tulungagung biyen yoo.. Saiki berkembang pesat..

    BalasHapus
  7. Huhuhu..aq kok g iso kyo kamu yo hem.. Hiks.. Apalagi msk usia 3th ini..quinn rewel n rebel..aq jd kepancing emosi..eh wes ah lanjut curhat nang WA ae yo..
    Btw mas Arsyad pinter ya skrg,aq dadi eling pas kene ketemu nang Tulungagung biyen yoo.. Saiki berkembang pesat..

    BalasHapus